Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kelebihan dan Kekurangan Parabola Mini

Kelebihan dan Kekurangan Parabola Mini
Belakangan ini parabola mini makin populer dibanding parabola jaring. Semua berkat promo yang gencar dilakukan oleh teknisi dan agen Pay TV. Paket parabola terbaik yang lengkap dengan receiver, LNB, kabel dan jasa pemasangan dibanderol kurang dari sejuta.

Pengguna sudah mendapatkan siaran TV Nasional yang gratis selamanya. Ditambah lagi bonus channel premium 1-2 bulan (tergantung provider TV satelit berlangganan). Pastinya banyak dari kalian yang ragu dengan iming-iming bonus tersebut.

Jangan buru-buru memutuskan beli dish mini. Pertimbangan dulu kelebihan dan kekurangan parabola mini agar tidak menyesal di kemudian hari. Dalam artikel ini wajan terbang akan membandingkan dengan parabola jaring.

Kelebihan dan Kekurangan Parabola Mini

Parabola mini adalah dish solid yang berukuran kecil sekitar 45 cm. Kadang ukuran 60 cm 80 cm juga disebut dish mini. Terbuat dari fiber yang dibentuk melengkung mirip wajan biasanya berwarna putih.

Sering jual dalam paket K-Vision, Matrix Garuda, NEX Parabola, Nusantara HD yang menggunakan pita frekuensi Ku. MNC Vision yang S-band juga bisa dilock dengan parabola mini. Dalam artikel ini yang dibahas hanya Ku-band saja, S-band mahal bos paketannya.

Parabola Mini Parabola Jaring
Pita Frekuensi Ku-band (S-band) C-band
Hujan Sinyal bisa menghilang Sinyal lebih stabil
Harga Murah Lebih mahal
Ukuran KecilBesar
Siaran Identik dengan Pay TV Terkenal dengan siaran Free to Air
Pemasangan Cukup mudah untuk pemula Sedikit lebih sulit
Format Video MPEG-4 MPEG-4 tapi masih ada yang MPEG-2
Baca juga: Perbedaan C Band dan Ku Band LNB

Pita Frekuensi

Yang harus dibandingkan pertama jelas pita frekuensi yang digunakan. Ku-band memiliki frekuensi tinggi sehingga bisa dengan mudah ditangkap oleh dish berukuran kecil. Sedangkan C-band berfrekuensi rendah harus ditangkap dengan dish lebar.

Jangkauan beam dari satelit Ku-band lebih sempit. Misalnya satelit yang menargetkan Indonesia, beam pasti hanya menjangkau wilayah Indonesia saja. Hal ini berbeda dengan C-band yang jangkauannya luas, bahkan dengan mudahnya kita bisa menangkap siaran TV luar negeri.

Sebagai perbandingan silahkan lihat gambar satelit beam Measat 3a. C-band digunakan oleh Encompass sedangkan Ku-band dari K-Vision dan Garmedia.
perbandingan parabola jaring C-band dan dish mini Ku-band
Satu hal yang menarik banyak pengguna dish jaring yang memasang LNB Ku-band untuk menambah pilihan siaran. Misalnya lock satelit C-band: Palapa D, Telkom 4, Asiasat 5 lalu memasang 1 LNB Ku band untuk Ninmedia Chinasat 11. Di sisi lain jarang sekali pengguna parabola mini yang lock Palapa D.

Hujan

Wajan Terbang telah membahas masalah ini dalam artikel Cara Mengatasi Sinyal Hilang Saat Hujan. Sinyal Ku-band sangat rentan terhadap curah hujan. Sinyal langsung ambyar meskipun baru muncul awan mendung. Alasannya karena frekuensi sinyal yang teredam oleh butiran air hujan.

Sebaliknya di C-band yang digunakan parabola jaring tetap aman ketika turun hujan. Meskipun begitu lebih baik mencabut kabel TV dan receiver jika hujan. Banyak kejadian LNB, DiSEqC, receiver hingga TV yang rusak kesambar petir.

Harga

Sebenarnya jika ukurannya sama, dish solid itu lebih mahal dibandingkan parabola jaring. Namun kalau kita bicara parabola mini 45cm, termurah hanya seratus ribu lebih sedikit. Sedangkan parabola jaring di pasaran rata-rata 6 - 7 feet (180 - 210cm) dihargai 400 sampai 500 ribuan.

Sekarang promo Pay TV untuk masyarakat menengah ke bawah lagi gencar. Di marketplace online, paket Parabola lengkap receiver, LNB Ku-band dan kabel hanya dijual 450 ribuan. Ini belum termasuk ongkos kirim berat 3 - 4 kg.

Ukuran

Salah satu alasan mengapa parabola mini lebih disukai masyarakat modern adalah ukurannya. Tidak menyita banyak tempat dan bisa ditempatkan menempel di dinding. Apalagi sekarang banyak orang yang tinggal di perumahan dengan lahan sempit.

Hal ini berbeda dengan parabola jaring yang mayoritas memiliki lebar di atas 150 cm. Pastinya menyita tempat, kalau ditaruh di atas pun terlihat menakutkan.

Siaran

Parabola jaring C-band dinilai lebih merakyat dibandingkan parabola mini. Alasan pertama karena semua siaran di Ku-band menggunakan format MPEG-4 yang tidak bisa dibuka di receiver jadul. C-band masih ada yang MPEG-2 seperti di Palapa D dan Telkom 4.

Parabola mini juga identik dengan TV satelit berlangganan. Sekarang memang banyak gratisan namun mengharuskan masyarakat beli receiver khusus. Sulit mencari siaran olahraga kecuali berlangganan paket premium. Acakan yang digunakan acakan maut.

Sebaliknya parabola jaring memiliki lebih banyak gratisan. Pengguna parabola juga bisa lock satelit luar negeri untuk mencari siaran bola, badminton, WWE Smackdown dll. Kalaupun teracak hanya menggunakan BISS dan PowerVu.

Pemasangan

Seperti dibahas di atas, ukuran parabola mini yang kecil membuatnya mudah dipasang oleh pemula sekalipun. Lain halnya dengan parabola jaring, kalian harus merakit, memasang mounting, tiang fokus lalu tracking. Ukuran besar dan berat, belum lagi banyak baut yang harus dipasang,  pasti bikin puyeng.

Cara Memilih Parabola Mini Terbaik

harga parabola mini terbaik
Menurut wajan terbang merk tidak terlalu mempengaruhi kualitas dari antena parabola mini. Yang lebih berpengaruh adalah ukuran lebar dish. Makin besar makin mudah menangkap sinyal. Ukuran 45 cm memang populer namun agar tidak mudah hilang saat hujan disarankan beli 100 cm.

Pertimbangan lain adalah lubang yang ada di parabola. Bagi kalian yang ingin pasang di atap dan sering angin kencang, lebih baik beli dish mini dengan banyak lubang. Tujuannya untuk menghindari resiko bergeser dan tergenang air.

Bicara tentang merk, di Indonesia yang populer adalah Tanaka, Venus, Matrix, LGsat, Gardiner dll. Harga parabola mini kurang lebih sama tergantung ukuran dan ada tidaknya lubang. Untuk 45 cm ada yang jual sekitar 100 ribuan.

Sekian artikel tentang Kelebihan dan Kekurangan Parabola Mini. Semoga bisa membantu teman-teman memilih antena parabola terbaik. Fakta di lapangan dish mini lebih populer di perkotaan sedangkan dish jaring diminati masyarakat pedesaan.
Nabil Thoriq
Nabil Thoriq Pecinta TV dan Film sejak tahun 1991